Dalam rangka Hari UFO Indonesia, editor dari Indonesia UFO Network (IUN) mengundang dan menyambut baik para penulis dan peneliti untuk mengirimkan artikelnya dengan topik seputar UFO, alien, astronomi, sains antariksa, dan alam semesta.
Buku yang terdiri dari kumpulan artikel tersebut akan dirilis bertepatan dengan diselenggarakannya Indonesia UFO Conference #01 pada tgl 21 juli 2021 di Yogyakarta.
Batas waktu pengiriman: 2 Juli 2021,
Ketentuan penulisan:
1. Belum pernah dipublikasikan di penerbitan lain.
2. Artikel dikirimkan dalam format word (docx)
3. Panjang artikel 4-10 halaman A4, spasi 1, font arial 12pt.
4. Artikel bisa berupa opini, feature, esai, resensi, studi kasus, best practice articles, hasil studi atau riset.
5. Artikel boleh disertai gambar, diagram, sketsa, foto, atau info grafik pendukung tulisan.
6. Diharapkan untuk artikel yang akademik disertai dengan daftar pustaka.
7. Untuk artikel pendek (maks 2 halaman), bisa juga disertakan dan akan dimasukkan dalam kategori UFOTEXT.
8. File artikel disubmit via email ke: jurnaliun@gmail.com
Program ini bekerja sama dengan :
Indonesia Space Science Society – ISSS
BETA-UFO
v.u.f.o.c
Indonesia memiliki tanggal untuk memperingati UFO. Indonesia UFO Day atau Hari UFO Indonesia diperingati setiap 21 Juli.
Tanggal ini tidak muncul begitu saja. Ketika itu, sebuah platform terbuka bernama Indonesia UFO Network (IUN) terbentuk di HONF Foundation Yogyakarta pada Mei 2019. Kegiatan itu itu dihadiri 11 komunitas dan institusi.
Momen itu menjadi cikal bakal untuk mengumpulkan komunitas dan institusi se-Indonesia selanjutnya,
Pertemuan IUN yang kedua digelar pada 21 Juli 2019 dan dihadiri oleh 28 komunitas, institusi, serta pusat riset. Pada tanggal yang sama dicanangkan sebagai Hari UFO Indonesia karena dianggap sebagai pertemuan terbesar dari komunitas UFO, institusi Astronomi amatir, para periset UFO, penggiat Space Art, serta tentu saja penggiat Astronomi dan Space Science.
Pertemuan pada 21 Juli tahun lalu itu bersamaan dengan International SETI Conference #04 di Yogyakarta yang digelar di IFI-LIP. Pada saat itu IUN dideklarasikan sebagai platform lintas komunitas dan institusi yang aktif melakukan riset, serta pusat pembelajaran, pertukaran informasi dalam ranah astronomi, ET, SETI, UFO, sejarah peradaban, space art, dan space science secara umum.
Venzha Christ tidak sendirian menggagas platform ini. Ia bersama dengan Nur Agustinus dari BETAUFO dan Setyawan Haryanto (Ipank) dari Indonesian UFO Hunters sebenarnya sudah lama menginisiasi platform terbuka ini. Mereka berkeinginan menjadikan IUN sebagai media komunikasi dan berbagi pengetahuan dari berbagai latar belakang keilmuan.
Menurut Venzha selaku direktur Indonesia Space Science Society (ISSS), IUN bukan tempat untuk mencari UFO atau tempat untuk mencari sebuah kebenaran, dan keliru jika mengasumsikan bahwa IUN ajang untuk pencarian keberadaan UFO. Tidak sesederhana itu.
“IUN adalah berkumpulnya berbagai komunitas dan Institusi lintas disiplin, selain komunitas tentang UFO, juga penggiat atau periset di ranah astronomi, ET, SETI, sejarah peradaban, maupun space science, jadi sangat beragam dari banyak area keilmuan,”
Kata UFO dipilih dan digunakan karena paling populer di kalangan masyarakat sebagai jalan mengenal fenomena Antariksa. Kata ini menjadi benang merah serta irisan dari 28 komunitas dan institusi pada deklarasi tersebut. Masing-masing komunitas yang tergabung dalam IUN mempunyai sejarah tersendiri dalam dunia per-UFO-an Indonesia, dalam berbagai perspektif dan sudut pandang.
Sebagai forum terbuka, IUN juga memungkinkan untuk berkolaborasi dengan berbagai komunitas dan institusi yang bermanfaat untuk masyarakat, terutama ranah Space Science.
Peringatan Indonesia UFO Day tahun ini tentu berbeda dengan sebelumnya. Sebagai pengganti International SETI Conference yang tidak bisa dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, riset dan observasi ke LAPAN ini dilakukan dengan jumlah peserta yang terbatas. IUN akan melakukan riset dan kegiatan di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BUTPAA) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Garut pada 20 sampai 22 Juli 2020. Tanggal 21 Juli bertepatan dengan LAPAN melakukan Observasi pertamanya.
LAPAN adalah space agency Indonesia yang memiliki banyak tempat dan lokasi sesuai dengan bidang kerjanya yakni, Penginderaan Jarak Jauh, Teknologi Dirgantara, Sains Antariksa, dan Kebijakan Dirgantara.
Kali ini perwakilan IUN memutuskan untuk memperingati Indonesia UFO Day dengan penuh kesederhanaan dan selalu menjaga social distancing serta mematuhi semua protokol adaptasi kebiasan baru tanpa mengurangi esensi pembelajaran, sharing knowledge, kegiatan riset, dan observasi.
Uniknya, peringatan Indonesia UFO Day bersamaan dengan kemunculan Komet C/2020 F3-NEOWISE yang obserbasi dan pengamatan bisa dilakukan di LAPAN Garut. Menurut LAPAN, komet ini bisa dilihat kemunculannya di arah barat laut, tepatnya saat matahari tenggalam.
Waktu terbaik untuk mengamati Neowise pada 20 Juli sampai 4 Agustus 2020. Pengamatan benda antariksa ini harus menggunakan alat bantu berupa teleskop. Sedangkan tanggal 21 Juli adalah juga tanggal pertama LAPAN Indonesia melakukan pengamatan Komet NEOWISE ini.
Komet Neowise ini adalah komet retorgade yang didokumentasi oleh teleskop antariksa Near Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer (NEOWISE) milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Komet C/2020 F3 – NEOWISE ini pertama kali terdeteksi pada 27 Maret 2020.
Di indonesia, lokasi terbaik pengamatan komet ini meliputi, Jakarta, Bandung, Tanjungsari, Pameungpeuk, Watukosek, Pontianak, Kototabang, Tomohon, Pare-Pare, Tilong, dan Biak. Sedangkan jarak terdekatnya adalah pada 23 Juli 2020 pukul 02.41.30 universal time atau 09.41.30 WIB, saat itu Neowise berada di posisi terdekat dengan Planet Bumi, yakni 172,64 juta kilometer.
Komet ini muncul di bagian dalam tata surya kita untuk pertama kalinya setelah 6800 tahun. Jadi, ini menjadi kesempatan sekali seumur hidup.
IUN memilih untuk melakukan observasi di Pameungpeuk, lokasi LAPAN Garut, dengan para astronomnya yang memang secara serius mengadakan penelitian dan observasi bersama.